Pengolahan Informasi dan Persepsi Konsumen dalam Perilaku Konsumen
pengolahan informasi pada diri konsumen terjadi ketika salah satu pancaindera konsumen menerima input dalam bentuk stimulus. stimulus tersebut dapat berupa produk, nama merek, kemasan, iklan, dan nama produsen. iklan yang ditayangkan di televisi dan radio merupakan stimmulus yang sengaja diberikan produsen kepada konsumen untuk menerik perhatian konsumen, sehingga konsumen mau mendengar dan melihat iklan tersebut. iklan tersebut sengaja dirancang agar diingat oleh konsumen. Tidak semua stimulus dari iklan yang ada mendapat perhatian konsumen apalagi diingat. hal ini terjadi karena konsumen melakukan proses pengolahan informasi.
Engel, Blackwell dan Miniard (1995) mengutip pendapat William McGuire yang menyatakan bahwa ada lima tahap pengolahan informasi (the information-processing model), yaitu pemaparan, perhatian, pemahaman, penerimaan dan retensi. Mowen (1998) menyebut tahap pemaparan, perhatian, dan pemahaman sebagai persepsi. persepsi adalah bagaimana seorang konsumen melihat realitas diluar dirinya atau dunia sekelilingnya. persepsi ini bersama keterlibatan konsumen dan memori akan mempengaruhi pengolahan informasi.
pemaparan
pemaparan merupakan tahap pertama dari proses pengolahan informasi. pemaparan merupakan kegiatan yang dilakukan para pemasar untuk menyampaikan stimulus kepada konsumen. stimulus tersebut dapat berupa ilan, merek, dan hadiah. stimulus tersebut biasanya disampaikan dalam bentuk iklan baik di majalah, koran, radio, televisi atau media lainnya. setelah mendapat stimulus tiap konsumen akan memiliki sensasi yang berbeda-beda. sensasi adalah respon langsung dan cepat dari pancaindera terhadap stimulu yang datang.
perhatian
perhatian merupakan tahap kedua dari proses pengolahan informasi. tidak semua stimulus yang diterima konsumen mendapat perhatian dan berlanjut dengan pengolahan stimulus. hal ini karena konsumen memiliki keterbatasan kognitif untuk mengolah semua informasi yang diterimanya sehingga stimulus yang diterima diseleksi. ada dua faktor yang mempengaruhi perhatian konsumen terhadap stimulus, yaitu faktor pribadi seperti motivasi dan faktor stimulus seperti suara yang keras huruf yang besar, dan warna yang indah.
pemahaman
pemahaman merupkan tahap pemberian makna terhadap stimulus. makna ini tergantug pada bagaimana stimulus diklasifikasikan dan dielaborasi dalam kaitnnya dengan pengetahuan konsumen.
penerimaan
penerimaan merupakan tahap lanjut dari proses pengolahan informasi. pada tahap pemaparan, perhatian, dan pemahaman yang merupakan persepsi konsumen, konsumen telah sampai kepada satu kesimpulan mengenai stimulus atau objek tersebut. persepsi konumen tersebut merupakan output dari penerimaan konsumen terhdap stimulus. dala konteks pemasaran persepsi konsumen dapat berupa persepsi merek, persepsi harga, kualitas produk, atau persepsi terhadap produsen.
retensi
retensi meupakan tahap terakhir dari pengolahan informasi, yaitu proses memindahkan informasi ke memori jangka panjang. informasi yang disimpan adalah interpretasi konsumen terhadap stimulus yang diterimanya.
setelah konsumen menyimpan informasi da dalam memori jangka panjang, maka suatu saat ia akan memanggil kembali atau mengingat informasi tersebut sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan. hal ini menjadi masalah bagi para pemasar, karena konsumen tidak bisa mengingat semua informasi yang ada dalam memorinya seperti merek atau iklan yang diiklankan pemasar. akibtnnnya pemasar harus melakukan berbagai upaya untuk mengingatkan kembalai atau meminimalkan lupa konsumen tersebut. salah satu caranya adalah dengan menayangkan iklan secara rutin atau membuat iklan yang berseri, sehingga konsumen akan terus ingat dengan iklan tersebut.
Engel, Blackwell dan Miniard (1995) mengutip pendapat William McGuire yang menyatakan bahwa ada lima tahap pengolahan informasi (the information-processing model), yaitu pemaparan, perhatian, pemahaman, penerimaan dan retensi. Mowen (1998) menyebut tahap pemaparan, perhatian, dan pemahaman sebagai persepsi. persepsi adalah bagaimana seorang konsumen melihat realitas diluar dirinya atau dunia sekelilingnya. persepsi ini bersama keterlibatan konsumen dan memori akan mempengaruhi pengolahan informasi.
pemaparan
pemaparan merupakan tahap pertama dari proses pengolahan informasi. pemaparan merupakan kegiatan yang dilakukan para pemasar untuk menyampaikan stimulus kepada konsumen. stimulus tersebut dapat berupa ilan, merek, dan hadiah. stimulus tersebut biasanya disampaikan dalam bentuk iklan baik di majalah, koran, radio, televisi atau media lainnya. setelah mendapat stimulus tiap konsumen akan memiliki sensasi yang berbeda-beda. sensasi adalah respon langsung dan cepat dari pancaindera terhadap stimulu yang datang.
perhatian
perhatian merupakan tahap kedua dari proses pengolahan informasi. tidak semua stimulus yang diterima konsumen mendapat perhatian dan berlanjut dengan pengolahan stimulus. hal ini karena konsumen memiliki keterbatasan kognitif untuk mengolah semua informasi yang diterimanya sehingga stimulus yang diterima diseleksi. ada dua faktor yang mempengaruhi perhatian konsumen terhadap stimulus, yaitu faktor pribadi seperti motivasi dan faktor stimulus seperti suara yang keras huruf yang besar, dan warna yang indah.
pemahaman
pemahaman merupkan tahap pemberian makna terhadap stimulus. makna ini tergantug pada bagaimana stimulus diklasifikasikan dan dielaborasi dalam kaitnnya dengan pengetahuan konsumen.
penerimaan
penerimaan merupakan tahap lanjut dari proses pengolahan informasi. pada tahap pemaparan, perhatian, dan pemahaman yang merupakan persepsi konsumen, konsumen telah sampai kepada satu kesimpulan mengenai stimulus atau objek tersebut. persepsi konumen tersebut merupakan output dari penerimaan konsumen terhdap stimulus. dala konteks pemasaran persepsi konsumen dapat berupa persepsi merek, persepsi harga, kualitas produk, atau persepsi terhadap produsen.
retensi
retensi meupakan tahap terakhir dari pengolahan informasi, yaitu proses memindahkan informasi ke memori jangka panjang. informasi yang disimpan adalah interpretasi konsumen terhadap stimulus yang diterimanya.
setelah konsumen menyimpan informasi da dalam memori jangka panjang, maka suatu saat ia akan memanggil kembali atau mengingat informasi tersebut sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan. hal ini menjadi masalah bagi para pemasar, karena konsumen tidak bisa mengingat semua informasi yang ada dalam memorinya seperti merek atau iklan yang diiklankan pemasar. akibtnnnya pemasar harus melakukan berbagai upaya untuk mengingatkan kembalai atau meminimalkan lupa konsumen tersebut. salah satu caranya adalah dengan menayangkan iklan secara rutin atau membuat iklan yang berseri, sehingga konsumen akan terus ingat dengan iklan tersebut.
By: Ambar
- Class of Consumer Behavior Maret 2012
- Department of Agronomy and Horticulture (Departemen Agronomi dan Hortikultura)
- Collage of Agriculture (Fakultas Pertanian)
- Class Note Based on Mr. Ujang Sumarwan. 2012
http://www.ujangsumarwan.blog.mb.ipb.ac.id
Consumer
Behavior: Theory and Marketing Aplication (Prilaku Konsumen: Teori dan
Penerapannya dalam Pemasaran). PT. Ghalia Indonesia
· Department of Family and Consumer Sciences
· Collage of Human Ecology
· Bogor Agriculture University
· Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen
Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
